Act 4 : The First Journey
Tak terasa sudah lima tahun lamanya, akhirnya anak-anak SD Agito yang ceria sudah menjadi anak SMA Agito yang sudah dewasa.
“Wah, tak terasa sudah mau masuk semester baru. Hah . . . Apa lagi mau lulusan. Menyulitkan,” Kata Teru Shigeru sambil tiduran di padang rumput.
“Oya? Menurutku, kamu akan lulus. Soalnya, kamu pintar sekali di bidang bela diri.Apalagi, kamu seorang Ninja.Wah, sebentar lagi kamu sudah menjadi King of Dreamless. Kesepian, nih,” kata Yuiki Sekidō sambil duduk di sebelah Teru.
“Ehehehe,” sambil tertawa, “Ada juga yang kesepian.”
“Ya, iyalah!Teman-teman pasti juga begitu.Apalagi calon King of Fantasy.Pasti sangat kesepian.”
“Ehehehe… Geli aku mendengar perkataanku.”
“Dasar. . .Malah tertawa pula satu ini,” kata Yuiki sambil menggerutu.
Muncul anak laki-laki dari atas bukit padang rumput. “Maaf, membuat kalian menunggu.”
“Baru saja diomongin,” kata Yuiki sambil tersenyum.
“Wah, ada calon King, nih,” kata Teru.
“Oya?” Tanya Mikeru Harumi.
“Mana Hinata-san?Biasanya, dia pergi sama kamu,” Tanya Yuiki.
“Eh, katanya, dia mau membantu Ayahnya,” Jawab Mikeru.
“Ya, sudah.Aku mau pulang.Ada urusan dengan King,” kata Teru.
“Setiap hari kamu berurusan dengan Ayahmu’kan?Alasan,” kata Yuiki sambil menggerutu.
“Ehehehe, iya.Ya, sudah.Sampai jumpa besok,” Teru pergi seperti ninja pada umumnya.
“Kebiasaan,” kata Yuiki.
“Ya, begitulah seorang ninja,” kata Mikeru sambil tersenyum.
“Oh, ya.Ada yang ingin kubicarakan.”
“Apa itu?”
“Soal perang 16 tahun yang lalu, aku tidak tahu permakaman Ayahku di mana. . .”
“Kalau tidak salah, Mikeru, Beliau dimakamkan di medan perang oleh Darkness dan Dreamless Kingdom.Cuma, aku tidak tahu apakah makam itu masih ada atau tidak.”
“Ouh, begitu. Kira-kira di mana permakaman Ayah dan anggota lainnya?”
“Emm. . . .,” sambil berpikir.”Kata orang, sih, di daerah rute Hoshimura dan Azure.Aku kurang tahu juga. Untuk apa, ya?”
“Eh. . . Aku ingin mengambil pedang Ayah.”
“Eh!!!,” terkejut, ”Untuk apa kamu mengambilnya?”
“Aku ingin keliling dunia untuk mencari orang-orang yang mempunyai kekuatan yang aneh dan luar biasa untuk menjadi anggota Fantasy Kingdom.”
“Kau yakin??”
“Ya, aku yakin.Ini demi jasa Ayahku dan demi orang-orang juga.Kalau tidak kucari, markas akan digusur tanpa ada persetujuan.”
“Ouh, begitu.Kalau begitu, aku ikut, dong!” Seru Yuiki.
“Pasti.Aku sangat mengandalkanmu di bidang navigasi,” kata Mikeru sambil tersenyum-senyum.
“Teru bagaimana?”
“Aku rasa, dia tak akan ikut karena Dreamless.”
“Kalau begitu, ajak saja Hinata-san.Mungkin dia bisa diandalkan.Katanya, dia diajari memanah dan sihir oleh temannya sejak akhir semester 2 kelas 3 SMP,” kata Yuiki sambil menggosok-gosok dagu.
Mikeru tercengang dan berkata,”Masa?Kok, aku baru tahu?”
“Namanya surprise,” kata Yuiki sambil senyum,”Ya, aku tidak tahu sebabnya.Tapi Hinata-san sangat perhatian dengan kamu, ya.Sejak kelas 6, dia selalu menyemangati kamu.Apa ada yang terjadi sesuatu?”
Mendengar perkataan Yuiki tadi, dia jadi teringat Ayumi menyatakan perasaan pada saat kelas 6 itu.Mengingat itu, muka Mikeru jadi merah.
“Anu, itu aku tidak tahu,” kata Mikeru tersendat-sendat.
“Loh, kok, jadi deg-degan dan panas, ya?”Tanya Mikeru dalam hati.
“Ada apa, Mikeru? Kok, mukanya merah begitu?Sakit, ya?”
“Gak ad.Aku baik-baik saja.”
“Ouh. . .Kalau begitu, aku duluan, ya.Aku mau kerjakan tugasku.Sampai jumpa,” pamit Yuiki sambil melambai-lambi tangan.
Mikeru merasa aneh.Kenapa tadi dia merasa deg-degan saat teringat kejadian masa lalu.
Di rumah keluarga Harumi, Naomi Harumi memikirkan masa depan Fantasy Kingdom. Dia bingung apa yang harus dia lakukan untuk memajukan Fantasy Kingdom semasa jabatan anaknya. Tak lama, Mikeru pulang dari padang rumput.
“Aku pulang.”
“Selamat datang,” sapa Naomi, “Bagaimana sekolahnya?”
“Baik-baik saja, kok, Bu. Oya, aku mandi dulu, ya.”
“Ya, silahkan,” kata Naomi.
Setelah itu, Mikeru membicarakan tentang pencarian anggota Fantasy Kingdom. Ibunya kaget dan berkata, ”Tapi, nak. . . Apa tidak apa-apa sekarang ini kamu berhenti?”
“Ya, mau bagaimana lagi, Bu?Pimpinan Fantasia pasti menggusur markas Fantasy Kingdom tanpa persetujuan Ibu.Aku tidak mau kenangan Ibu di masa lalu dihancurkan,” jelas Mikeru sambil tersenyum.
Ibunya terharu dan berkata, “Terima kasih.Kalau itu jalan yang ingin kamu ambil, berusahalah.Jangan berhenti untuk meneruskan jasa Ayahmu.”
“Pasti, Bu. Akan kuteruskan demi Fantasy Kingdom.”
Ya, Mikeru akan mengambil jalan untuk berhenti sekolah. Padahal sayang sekali. Dia sudah kelas 2 SMA, sebentar lagi dia akan kelas 3. Mau bagaimana lagi? Kalau Fantasy Kingdom hancur, Mikeru tak akan bisa menjadi pemimpin.
Esoknya, SMA Agito heboh sekali karena Yuiki, Ayumi dan Mikeru mengundurkan diri dari sekolah.Teman-teman sekolahnya pergi ke rumah Mikeru.
“Mikeru, kenapa kamu tidak sekolah lagi?Sayang, loh,” kata Linda.
“Iya, kami jadi kesepian, nih,” kata Akihiko.
“Ya, aku tahu.Ya, ini demi jasa Ayahku dan markas Fantasy Kingdom.Aku harus menjaganya.Mungkin aku tak’kan ketemu dalam waktu yang sangat panjang.Maaf, ya teman-teman.Aku harus berhenti sekolah tanpa memberitahu kalian terlebih dahulu,” jelas Mikeru.
“Tak apa, kok.Kalau ini yang kamu pilih, kami akan mendukungmu dari belakang.”
“Terima kasih, teman-teman.”
2 hari kemudian, Mikeru, Ayumi dan Yuiki akan segera pergi ke makam Fantasy Kingdom. Kemudian, tak lama di perbatasan Hoshimura.
“Oi, kenapa kalian tidak mengajakku?”Tanya seseorang di atas tiang perbatasan.
“Teru!?” kaget Mikeru.
“Oi, calon King.Kalau mau berkelana ajak-ajak, dong.Masa cewek-cewek aja yang kamu ajak?”
“Ku pikir kamu akan sibuk tahun ini, jadi tak’kan kuajak.”
“Kejam banget.Aku akan ikut kalian.”
“Tapi, kak Shigeru. . . Kakak’kan mau lulusan. . .,” kata Ayumi.
“Tak apa, Ayumi-san. Lagian, sebentar lagi aku akan menjadi King. Sia-sia juga,” kesal Teru.
Muncul seorang wanita yang berpakaian futuristik dan wanita berkulit coklat mendekati Mikeru dan kawan-kawan. Ternyata itu Ai Fuyuki dan Jane Beltegeuse, teman Ayumi yang 3 tahun lebih tua dari Ayumi dan selalu menjaga Ayah Ayumi ketika Ayumi sedang pergi.
“Kak Fuyuki? Kak Beltegeuse?” Kaget Ayumi.
“Oi, rambut pirang.Aku ingin ikut kalian,” kata Ai.
“Untuk apa, kak?” Tanya Mikeru.
“Aku mau ke Tōgawa.Aku ingin mencari Vea, si Summoner of Truth,” kata Ai sambil menepuk punggung Mikeru.
“Ya, boleh, kalau begitu.”
Ayumi memandang Jane dan berkata, “Jaga Ayah, ya, Jane.”
“Pasti, Ayumi-san. Aku akan menjaga Ayah anda dengan sebaik mungkin,” tegas Jane.
“Nah, ayo, kita berangkat,” ajak Mikeru.
“Ok!” seru mereka semua.
Saat mereka berjalan, Ayumi melihat ke belakang dan melambaikan tangannya untuk menandakan tanda perpisahan.Ayumi sangat khawatir karena Ayahnya sedanf sakit-sakitan dan sudah sangat tua.Makanya, dia menyuruh Jane untuk menjaga Ayahnya.
Nah, perjalanan pertama sudah di mulai.Di mulai ke Hoshimura dan mengikuti rute Hoshimura-Azure.Kemungkinan ini jalannya menuju ke makam-makam anggota Fantasy Kingdom.Di rute ini, tidak banyak monster lewat dan kemungkinan rute ini tempat Darkness lewat.
Di tengah jalan, ada Darkness muda menyerang.Kelompok Mikeru langsung memasang posisi dan menyerang Darkness itu.Kemudian Darkness itu lenyap dan meninggalkan sesuatu.
“Pemata?” Tanya Teru.
“Itu Azure stone,” jawab Ai, “Itu digunakan untuk membuka gerbang Azure.”
Mereka melanjutkan perjalanannya ke kuburan-kuburan itu.Ternyata dalam 5 jam, mereka sudah menemukan gundukan yang diatasnya senjata-senjata.
“Ini dia makam-makam Fantasy Kingdom,” kata Yuiki.
“Ouh.Jadi ini dia,” kata Teru.
Mereka keliling kuburan.Saat berkeliling, Ayumi melihat makam yang terbuka di pinggir-pinggir hutan.Dia melihat rangka yang kepalanya tertusuk panah. Dia melihat ada nama “Aruga Satomura” di bajunya.
“Kakak. . .”
“Hinata, kamu sedang apa?” Tanya Mikeru. Mikeru langsung melihat rangka di dalam kuburan yang sudah terbuka.”Ini kakak pertamamu?”
“Iya, dia Kak Aruga.Ternyata dia tewas mengenaskan,” kata Ayumi, “Nah, carilah pedang Ayahmu.”
“Ya…,” saut Mikeru.
“Oi, ada kuburan terbuka!” Teriak Teru,”Mana belum membusuk.”
“Eh! Lihat!” seru Yuiki.
“Sssst! Kalian tenanglah.Ini kuburan, bukan pertunjukan,” jelas Ai.
“Dia nona Debi dan nona Chichi’kan?”
“Ya.Sepertinya mereka meninggal karena kehabisan tenaga untuk mengeluarkan sihir,” kata Teru sambil garuk-garuk kepala.
Lalu Yuiki dan Teru melihat ada lagi kuburan yang terbuka lagi.Dia melihat anak laki-laki yang tertusuk dadanya oleh panah.
“Dia siapa?”
“Beliau ini adik nyonya Naomi Harumi, Joe Harumi. . . Hei, sepertinya, beliau belum meninggal.Dia hanya terkena segel saja.Coba kita angkat,” suruh Teru.
Mereka mengangkat Joe dari makam dan Teru mencoba untuk melepas panah itu dari dadanya.
“Apa Ayah tidak periksa?”
“Entah, aku tidak tahu.Ayahmu, sih, matanya belok,” ledek Yuiki.
Joe terbangun dari tidurnya selama 15 tahun. “Loh, aku belum tewas?” Tanya Joe.
“Anu, tuan Harumi,” kata Yuiki dengan heran.
“Kalian siapa, ya?”Tanya Joe untuk ke-2 kalinya.
Sementara Yuiki dan Teru menceritakan tentang kejadian 15 tahun yang lalu, Mikeru masih mencari-cari makam Ayahnya.Lalu dia menemukan pedang biru yang tertancap di atas makam.Sepertinya, Mikeru seperti tidak asing melihatnya.
“Apa ini makam Ayah?”
Kemudian, dia mengambil pedang yang tertancap itu. Pedang itu namanya White Knight of Fantasy. Pedang ini dibuat oleh Hou Shishioh sebelum perang Fantasy versus Darkness.
“A. . . Apa !? 15 tahun!?” kaget Joe.
“Iya. Anda sudah 15 tahun tertidur alias tersegel di sini,” jawab Yuiki.
“Oh, tidak!!!” Teriak Joe,”Tidak mungkin!!!!!”
“Anu, sabar, tuan,” kata Teru.
“Ngomong-ngomong, bagaimana dengan Hitoni, Kak Hou, Kak Richard, Kak Aruga dan kakak ipar?”
“Eh, itu. . .,” kata Yuiki dengan gugup-gugup.
“Sepertinya tuan Harumi ditembak sebelum kematian mereka,” kata Teru dalam hati.“Hanya anda yang selamat.Ya, anda termasuk hebat.Selamat dari perang,” ragu Teru.
“Eh… Bohong… Mereka kalah??Itu tidak mungkin.”
Mereka berdua langsung terdiam.
“Mereka ber-5 tidak mungkin menang ,” kata Joe.
Mereka langsung termelongo.“Tarik ucapan aku tadi, Bodoh!” kesal Teru sambil memukul kepala Joe. “Aduh! ”
“Kok, kamu pukul?” Tanya Yuiki.
“Apaan dia!?Ngomongnya sembarangan!”
“Siapa tahu Darkness, bodoh!”Marah Yuiki memukul bahunya Teru.
“Aduh, sakit tahu!” Marah Teru.
“Kalian sedang apa? Ayo, kita pulang,” suruh Ai sambil menarik baju Teru.
“Oi, lepaskan!”
Kemudian, Mikeru dan kawan-kawan kembali ke Hoshimura, bersama Joe Harumi dan pedang White Knight.
Wedew.... Akhirnya msuk jga ke Journey-nya.... ~,~
BalasHapus