Act 2 : The Broken Fantasy Kingdom
Esoknya, Mikeru menyendiri di ayunan tua dan merenung lagi.”Semua pasti sudah tau kalau aku anak yang tidak berguna...,” kata Mikeru dalam hati. Saat itu, anak-anak menjauhi daerah yang berada di depan Mikeru berada. Ya, sesuai perkataan Mikeru, anak-anak menjauhi Mikeru karena Mikeru dikira anak tak berguna. Pada saat pelajaran berlangsung, Mikeru tetap di ayunan tua dan membolos. Tak lama pada saat bel jam ke-2 berbunyi, lapangan basah karena hujan. Mikeru tetap aja diam di ayunan tua walaupun basah.
Di kelas 6-9, Ayumi memandang luar jendela dan melihat rintikan hujan lebat di sana.”Perasaan, Harumi masuk, deh...,” kata Ayumi dengan heran.
Saat istirahat, Ayumi dan Yuiki pergi ke ayunan tua. Ternyata, ayunan tua itu kosong. “Mikeru ke mana ya?” Heran Yuiki. “Eeh! Sekidō mencari Harumi, ya~?” Tanya Ayumi.
“Ya, aku mencarinya. Tadi pagi, dia berjalan ke arah sekolah. Tapi dia ga masuk kelas. Apa dia membolos?” ucap Yuiki. “Membolos!” Kaget Ayumi,”Kok, dia begitu?”
“Entalah... Aku juga tidak tau. Memang apa yang terjadi semalam, ya? Apa dia tidak enak badan?” Mendengar perkataan Yuiki, Ayumi teringat semalam, saat Mikeru terbengong dan murung.
”Hei, Ayumi! Kamu mau mencari siapa?” Tanya seorang gadis dari 6-9 ke Ayumi.”Eh! Aku mencari Harumi. Apa kau tau di mana Harumi?” Tanya Ayumi. Anak itu begitu kaget dan berkata,”Harumi!? Maksudmu, Mikeru Harumi, anak haram itu?”
“Anak haram!? Apa maksudmu? ” Tanya Yuiki dengan jengkel.
“Masa kamu tidak tau, Yuiki? Dia’kan anak lahir di luar nikah. Ya’kan?” kata anak itu. “Hei! Jangan sembarangan ngomong, dong! Dia anak normal, kok! Kamu tidak boleh katakan seperti itu!”Marah Yuiki. Mendengar perdebatan Yuiki dengan anak itu, Ayumi langsung melerai mereka berdua dari perdebatan tersebut.
Di Kompleks Fantasia, Ibu Mikeru, Naomi Harumi, sedang menyiram bunga. Tak lama, datang Mikeru dengan wajah murung.”Mikeru, ce... Kamu kenapa, Mikeru!? Kok, basah kuyup begitu?” Kaget Naomi. “Aku telat tadi, Bu. Lalu, pintu sekolah terkunci dan hujan. Jadi agak cepat.”
“Telat? Bukannya kamu tadi agak kepagian datangnya?” Heran Naomi.”Iya, tadi banyak halangan. Sudah, ya, Bu. Aku mau ganti baju,” kata Mikeru sambil berjalan masuk ke rumah. “Ya...,” ucap Naomi dengan heran.
Kemudian, pada saat anak-anak pulang sekolah, Mikeru pregi ke atas teras gedung Fantasy Kingdom dan melamun disana. Dia mengingat lagi perkataan anak-anak itu dan menangis sendiri. Teru, yang sedang melompat-lompat, mampir ke tempat Mikeru berada.
“Oi, kenapa kamu?” Tanya Teru. Mikeru melihat ke arah wajah Teru.
”Kak... Kak Teru?” kejut Mikeru sambil mengusapkan air matanya.
“Hei, laki-laki itu tidak boleh menangis, tau... Kenapa kamu menangis?” Tanya Teru lagi. Mikeru langsung terdiam tanpa berkata.
”Apa ada yang mengintimidasi kamu? Atau apa?” Tanya Teru untuk ke-2 kalinya.
”Tidak... Tidak ada...,” jawab Mikeru dengan pelan. Teru begitu prihatin melihat keadaan Mikeru yang sekarang.
“Benar tidak ada, Mikeru? Ya, sudah. Aku pergi dulu, ya! Ada urusan dengan King. Sampai jumpa!”
“Ya, sampai jumpa...,” ucap Mikeru sambil melambaikan tangan dengan pelan-pelan.
Mengingat perkataan Teru barusan, Mikeru ingat kalau Teru adalah anak tunggal dari King Dreamless, Edou Azuma. Memang enak menjadi calon pemimpin. Ya, itu adalah impian Mikeru. Tetapi rasanya tidak mungkin karena tidak menonjol dan anak tak berguna. Mikeru langsung menjadi anak terlalu pesimis.
“Harumi, kamu sudah pulang?” Tiba- tiba, Ayumi muncul di belakang Mikeru.
“Hi... Hinata!? Kamu...,”kejut Mikeru. “Aku tau dari Sekidō. Kamu membolos, ya?” Senyum Ayumi,”kamu kenapa, Harumi? Kok, kamu begitu?” Mikeru diam tanpa berkata.
“Oya! Aku dengar dari Sekidō, kamu bercita-cita menjadi pemimpin, ya? Cita-cita yang hebat!” Seru Ayumi,”Aku...” Mikeru langsung memotong pembicaraannya,”Aku tidak memiliki cita-cita seperti itu...”
“Eh...,” kaget Ayumi.
“Aku tidak ingin menjadi seorang pemimpin...,”kata Mikeru dengan tegas, ”Aku tidak akan mungkin menjadi pemimpin kalau aku tak berpengalaman... Aku hanya anak yang tidak tau keberadaannya dan hanya seorang anak yang lahir luar nikah. Apakah bisa begitu...?”
Ayumi kaget sekali mendengar ucapan Mikeru yang begitu tegas. Lalu Ayumi melawan kata tersebut dengan halus,”Kamu bicarakan apa, Harumi? Kamu bukan anak pendiam dan juga bukan anak haram. Kamu anak yang punya karisma pemimpin dan...” Mikeru langsung menatap Ayumi.
“Kamu lahir dalam keluarga utuh,” kata Ayumi,”Kamu anak dari seorang King Fantasy generasi ke-2, ya’kan?”
“Hah...? Itu tidak mungkin. Ibuku bilang bahwa dia hanya seorang pelayan...,” kata Mikeru dengan tidak percaya.
“Tidak. Ibumu bohong. Kamuadalah anak dari Mikeru Ongakumori. Tidak salah lagi. Ibumu itu adalah mantan Queen generasi ke-2. Kamu adalah anak seorang pemimpin asli,” kata Ayumi.
“Aku... Anak seorang pemimpin...?”Kaget Mikeru.
“Ya. Namamu diambil dari nama Ayahmu sendiri. Lalu tanda lahir dipipimu dan mata sebelah kirimu adalah ciri khas tuan Ongakumori,” kata Ayumi sambil menunjukkan tanda yang ada dipipi Mikeru.“Dulu Kakak pertamaku adalah Agen 01, Aruga Satomura. Kakak Aruga meninggal bertepatan dengan meninggal Ibuku karena melahirkanku, dan meninggalnya tuan Ongakumori,” kata Ayumi lagi.
“Kamu benar, Hinata,” kata Teru sambil mendekati Mikeru bersama dengan Yuiki. “Ayahmu dikenal sebagai remaja dewasa karena dia menikahi Ibumu pada usia 14 tahun, usia sangat dini untuk menikah. Beliau melakukan itu untuk memenuhi persyaratan menjadi King generasi ke-2. Beliau harus rela tidak sekolah demi kelangsungan hidup Fantasy,” kata Yuiki.
“Ayahmu beserta seluruh pekerja Fantasy gugur dalam medan perang. Kecuali Ibumu. Saat itu, beliau sedang mengandung dalam usia 16 tahun. Kemudian Fantasy Kingdom hilang dari Hoshimura,” kata Teru.
“Sekarang apa kamu percaya, Harumi?” Tanya Ayumi.
Mikeru begitu terkejut mendengar semua perkataan teman-temannya.”Aku... Aku bukan anak haram...?” Tanya Mikeru dengan ragu-ragu. “Bukan, kamu anak lahir dalam menikah yang relatif singkat,” jawab Teru. “Makanya, aku bilang “kamu pasti bisa.” Ya’kan?” kata Yuiki dengan mengedipkan matanya. Mikeru tersenyum pada akhirnya,”Begitu, ya?”
“Aku mengerti. Ibumu tidak memberitahunya karena menghindari permasalahan. Dan juga Ibumu pasti tak terima dengan meninggalnya tuan Ongakumori. Sebab, tuan Ongakumori juga adalah sahabat Ibumu semasa kecil dan cinta pertama sekaligus. Aku harap, kamu tidak boleh dendam dengan Ibumu. Bagaimana, Harumi?J” Ucap Ayumi dengan tersenyum.
“Baik. Aku akan meneruskan peninggalan kakek yang sudah lama menghilang. Aku akan bangun kembali Fantasy. Itulah tujuanku,” kata Mikeru dengan tegas seperti pemimpin. Yuiki dan Teru terkejut-kejut mendengar sepatah kata Mikeru yang seperti pemimpin itu. “Dia...,” ucap Yuiki terpukau. “Inilah anak Ongakumori sebenarnya, Yuiki,” kata Teru sambil tertawa,”Calon pemimpin harus lancar ngomong. Ya’kan, King?”
“Ya...,” senyum Mikeru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar